Anak Dewasa Haruskah Taat?
Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. (Kolose 3:20)
Kita semua adalah orang-orang dewasa. Sebagian dari kita telah menikah dan memiliki anak atau bahkan cucu. Banyak diantara kita bukan saja telah bekerja dan memiliki penghasilan tetap, tetapi juga sukses dalam karir, menduduki posisi bagus di perusahaan, dan mapan secara ekonomi. Banyak diantara kita lulus dari perguruan tinggi dan lebih “terdidik” dibanding ayah dan ibu kita. Beberapa diantara kita sangat dihormati oleh masyarakat. Dan satu lagi: orangtua yang dulu melahirkan dan membesarkan kita malah kini sudah tinggal di rumah kita dan balik tergantung kepada kita. Pertanyaan: dalam keadaan semua itu bagaimanakah kita memahami dan menghayati ayat di atas?
Baiklah kita ingat bahwa ayat di atas dan juga perintah ke lima “hormatilah orangtuamu” pertama-tama dan terutama ditujukan bukan kepada anak-anak kecil atau remaja. Tidak ada kesulitan yang terlalu berarti bagi anak kecil sampai remaja menghormati atau taat kepada orangtuanya. Namun yang sering kesulitan menghormati dan taat kepada orangtuanya justru adalah kita orang-orang dewasa yang telah mandiri secara finansial dan emosional, memiliki kedudukan sosial, dan telah menjadi orangtua juga.
Ayat hari ini mau menyadarkan kita bahwa ketaatan kita orang-orang yang telah dewasa dalam kepribadian dan iman kepada orangtua kita semata-mata karena mereka adalah orangtua atau ayah dan ibu kita. Ya, mereka pantas mendapatkan hormat dan ketaatan dari kita karena mereka adalah orangtua. Titik. Kita tetap taat dan hormat kepada mereka bukanlah karena mereka kuat atau berkuasa, atau suci tak bercacad, atau otomatis benar, namun karena mereka adalah ayah dan ibu yang melahirkan kita. Menurut perintah Tuhan mereka pantas mendapatkan hormat dan ketaatan kita.
Namun kita juga tetap sadar betul bahwa ketaatan dan hormat kita kepada orangtua adalah karena dan sepanjang ketaatan kita kepada Allah. Jika suatu ketika (jarang terjadi) perintah orangtua itu bertentangan dengan perintah Allah, maka tidak ada keraguan sedikit pun bagi kita untuk lebih taat kepada perintah Allah. (sesuai Kis 5:29). Namun berhubung mereka sudah lanjut usia, kita diingatkan agar benar-benar santun dan sopan juga ketika mengatakan kebenaran kepada mereka.
Pertanyaan sekarang: bagaimanakah jika Saudara justru sudah menjadi orang yang sangat tua, dan sama sekali tidak lagi memiliki orangtua atau yang dapat Saudara tuakan: kepada siapakah Saudara taat dan hormat? Jika tidak ada, hati-hatilah, nanti Saudara tergoda menganggap diri sebagai tuhan.
Doa:
Ya Allah, penuhilah hati kami dengan kasih dan hormat. Ajarlah kami mengasihi orangtua kami dengan ikhlas dan bersikap hormat tanpa syarat. Jauhkanlah dari kami kesombongan dan kecongkakan. Ajarlah juga kami mengasihi pasangan hidup kami dan anak-anak kami. Bagi kami yang sudah menikah dan memiliki anak, ajarlah kami menjadi orangtua yang bijak, penuh kasih dan keihlasan. Bagi kami semua, rendahkanlah hati kami di depan tahta anugerahMu, agar kami selalu takut kepada Tuhan dan menggantungkan hidup kepada belas kasihMu saja. Dalam Kristus. AMIN.
0 komentar:
Posting Komentar